Selama 17 tahun saya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang perikanan. Dan selama itu pula saya baru tahu bahwa tanggal 6 April kita peringati sebagai Hari Nelayan. Lalu Bagaimana dengan nasib Nelayan Indonesia?
Hari Nelayan Indonesia bagai mengiris ”urat nadi” negeri bahari ini. Kemiskinan dan keterbelakangan hingga kini masih mewarnai kehidupan nelayan. Kita perlu merenung sejenak, sudah sejauh mana perhatian kita kepada para nelayan,
Ketidakpastian dalam penghidupan membuat sebagian nelayan kecil beralih profesi. Ini dikarenakan keterbatasan bahan bakar minyak, jeratan utang, permainan harga jual ikan, dan terbatasnya daya serap industri pengolahan ikan.
Memang, sektor kelautan mulai diperhatikan untuk menunjang penghasilan nelayan, Pelabuhan Perikanan skala besar dan kecil serta Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dibangun dan dibenahi. Dengan harapan produktivitas dan penghasilan para nelayan meningkat. Sayangnya menejemen pelelangan ikan masih amburadul.
Demikian pula bantuan kapal dan alat tangkap dengan pola bergulir hasilnya tidak pernah dievaluasi. Peningkatan sumber daya masyarakat idealnya mampu memberi bekal cara pengolahan ikan pasca tangkap untuk memberikan nilai tambah. Nelayan perlu diarahkan usaha budi daya laut untuk mengantisipasi paceklik yang terjadi pada musim angin barat.
Potensi kelautan
Pernahkah Anda bayangkan berapa luas laut Indonesia beserta jumlah kekayaannya? Dan dari sejumlah kekayaan yang ada, berapa besar potensi sumber daya ikannya?
Dari segudang potensi perikanan yang tak terhitung, sayangnya tingkat pemanfaatannya masih kecil. Potensi di perairan nusantara diperkirakan termanfaatkan sekitar 50 persen dan di laut ZEEI baru 27 persen. Sedang tingkat pemanfaatan lahan tambak sampai saat inipun belum optimal.
Persoalan kemudian muncul. Potensi besar kelautan kita ternyata kurang mendapat perhatian memadai, pada akhirnya belum memberikan kontribusi yang cukup berarti.
Pemberdayaan nelayan
Jika diungkap secara lebih mendalam, banyak masalah yang harus ditangani pemerintah berkaitan dengan nasib kehidupan nelayan. Tetapi, setidaknya kenyataan tersebut telah memberikan diskripsi persoalan yang mesti diselesaikan.
Hal yang perlu diperhatikan sekarang ini yaitu melakukan pemberdayaan terhadap nelayan. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha nelayan. Disini pemerintah perlu memberikan bantuan modal dan sarana kerja yang memadai, sehingga mereka bisa mengembangkan usaha seperti yang diharapkan. Selain itu, Pembinaan dan penyuluhan kepada nelayan harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga apa yang disuluhkan benar-benar bermanfaat dan bisa diaplikasikan. Hal ini sangat penting untuk lebih meningkatkan kemampuan dan kemandirian nelayan. Misalnya dengan lebih menggalakan dan memotivasi para nelayan melalui Diversifikasi olahan hasil perikanan, sebagai upaya peningkatan kesejahteraan dan ekonomi bagi masyarakat nelayan.
Kita sebagai masyarakat bisa turut peduli terhadap kesejahteraan masyarakat nelayan, dimana kita bisa membantu meningkatkan kesejahtraan nelayan kita. Salah satu usaha yang mudah dilakukan masyarakat untuk menaikkan taraf hidup nelayan adalah dengan gemar makan ikan seperti yang disosialisasikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dengan tingkat konsumsi ikan yang tinggi tentunya akan memacu produktivitas ikan yang tinggi juga. Ini akan semakin memacu nelayan untuk berimprovisasi menaikkan produktivitas. Mari kita peduli pada nasib nelayan Indonesia.
Selamat Hari Nelayan !
Dengan tingkat konsumsi ikan yang tinggi tentunya akan memacu produktivitas ikan yang tinggi juga. Ini akan semakin memacu nelayan untuk berimprovisasi menaikkan produktivitas. Mari kita peduli pada nasib nelayan Indonesia.
Selamat Hari Nelayan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar